PT DAHANA (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi. Produk yang dihasilkannya saat ini berupa bahan peledak baik untuk sektor komersial maupun militer. Bisnis bahan peledak boleh dibilang penuh dengan resiko karena dampak yang akan ditimbulkannya. Sistem K3 menjadi elemen penting dalam menunjang keselamatan operasional perusahaan yang selama ini telah dilakukan.

Keunikan bisnis dan pengelolaan sistem K3-nya ini rupanya menarik BATAN untuk melakukan studi banding ke DAHANA. Studi banding ini dilaksanakan pada Kamis, 29 Agustus 2019. Rombongan yang berjumlah 30 orang ini diterima oleh Manager Humas & Kelembagaan PT DAHANA (Persero) Juli Jajuli, Manager Pengembangan Sistem Ismail Kurbani dan Supervisor Pengembangan Sistem Danny Armeidian.

Bagian K3LH & Teknologi DAHANA, Ika Sulistyaningtyas menjelaskan bahwa agenda kunjungan BATAN ke DAHANA kali ini adalah untuk sharing manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Agenda hari ini untuk sharing mengenai pengembangan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di DAHANA,” ujar Ika menjelaskan.

Sementara itu, dalam sambutannya Senior Manager Produksi & Pendukung DAHANA Bagus Teguh Eko berbagi pengalaman DAHANA dalam penanganan manajemen K3.
Sebagaimana diketahui, BATAN memiliki tugas pokok melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia hanya diarahkan untuk tujuan damai dan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Studi banding ke DAHANA yang memiliki bisnis di bidang bahan berenergi tinggi dipandang relevan.

Selain sharing session, rombongan BATAN juga berkesempatan berkeliling ke pabrik dan gudang di area Ring 1 DAHANA dan diakhiri dengan sesi foto bersama di halaman Kampus PT DAHANA (Persero). (rmt)