Peringatan Hari Ulang Tahun PT DAHANA (Persero) yang ke-54 terasa spesial karena dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsdya TNI Donny Ermawan T, M.D.S. Acara peringatan HUT yang digelar pada Kamis, 22 Oktober 2020 ini dilaksanakan di Auditorium Kampus DAHANA Subang.

Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono dalam sambutannya mengatakan, selama ini Kemhan RI telah sangat mendorong kemajuan industri pertahanan dalam negeri, dimasa mendatang diharapkan dukungan ini dapat terus dilanjutkan karena industri propelan diharapkan dapat terus dikerjakan oleh Industri Pertahanan Dalam Negeri.

“Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan RI yang telah memberikan kesempatan kepada DAHANA untuk turut serta mewujudkan kemandirian industri pertahanan,” ujar Budi Antono.

Sementara itu dalam sambutannya, Sekjen Kemhan RI menekankan bahwa kemandirian industri pertahanan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat, maju dan mandiri. Industri yang kuat diharapkan mampu memberikan multiplier effect baik terhadap pembangunan ekonomi maupun penguasaan teknologi bagi bangsa Indonesia. Kemandirian Industri Pertahanan juga diharapkan dapat mewujudkan pergeseran pemahaman dari belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan seperti arahan Presiden RI pada HUT TNI yang ditujukan kepada Kemhan dan Industri Pertahanan.

Sekjen Kemhan melanjutkan, PT DAHANA (Persero) merupakan salah satu industri strategis Indonesia, khususnya dalam memproduksi propelan dalam menunjang kemandirian industri pertahanan.

“Peningkatan kemampuan industri pertahanan nasional sangatlah diperlukan guna memenuhi dan mendukung kebutuhan serta menunjang kemandirian Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI. Semakin pesat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh langsung terhadap peningkatan kemampuan Industri pertahanan yang dibutuhkan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan”.

Propelan adalah bahan pendorong peluru atau roket, yang menjadi komponen utama munisi bagi kebutuhan Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB), maupun bahan bakar roket. Kebutuhannya di dalam negeri selama ini diimpor dari Luar Negeri, sehingga membebani devisa negara dan rawan embargo. Untuk itu pembangunan Industri propelan menjadi salah satu 7 Program Unggulan Nasional guna mewujudkan kemandirian Industri Pertahanan.

Pembangunan Industri Propelan dibagi dalam dua fase yaitu Fase 1 Propelan Munisi dan Fase 2 Propelan Roket. Untuk fase 1 telah diinisiasi oleh KemHan dengan membangun Pabrik Nitrogliserin, Pabrik Acid Plant serta fasilitas pendukung Industri Propelan seperti Gardu Trafo Listrik, Water Treatment Plant, Laboratorium dan Fasilitas Uji Balistik. Dukungan Pemerintah diperlukan untuk melanjutkan kemandirian Industri Propelan dengan membangun Pabrik Spherical Powder sehingga Indonesia dapat mandiri serta menimbulkan efek penggetar di Kawasan regional.

Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh DAHANA terkait propelan ini diantaranya penandatanganan Head of agreement dengan PT Pindad untuk offtake propelan dan fasilitas pendukung di Dahana yang telah dibangun oleh Kemhan RI. Selain itu, hal ini juga didukung oleh posisi geografis DAHANA yang memiliki lahan luas, dekat dengan akses tol, bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban serta sumber bahan baku pendukung.

Kunjungan Sekjen Kemhan ini diharapkan dapat semakin memperteguh komitmen Kemhan dalam memberdayakan industri dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara. Sekjen Kemhan dalam rangkaian kunjungan ini juga melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi milik DAHANA, salah satunya Pabrik Nitrogliserin yang dibangun oleh Kemhan RI. (dhn/Kemhan)