PT DAHANA (Persero) memiliki dua jenis bahan peledak emulsi, yakni emulsi batangan (cartridge emulsion) dan emulsi curah (bulk emulsion), secara umum perusahaan-perusahaan tambang seperti pertambangan emas dan batubara sering memakai emulsi sebagai bahan peledak. Karena beberapa keunggulan yang dimilikinya dibanding bahan peledak lain.

Dahana Bulk Emulsion Explosive (DABEX) merupakan produk emulsi curah yang ditemukan dan diproduksi secara mandiri oleh DAHANA. Riset DABEX dilakukan oleh DAHANA sejak tahun 1998 berawal dari ide bagaimana bahan peledak dapat dioperasikan di area tambang dalam kondisi basah dan masih tetap memberikan energi tinggi dan fragmentasi batuan yang baik. Jenis bahan peledak ini effektif digunakan untuk daerah basah lubang bor berair karena memiliki sifat tahan air dan dapat dimasukkan di gunakan dalam untuk lubang dengan ber diameter minimal 75 mm, bergantung pada kandungan komposisi emulsi dan kedalaman lubang. DABEX berbasis ammonium nitrat terlarut dalam air yang diselimuti bahan bakar ( water in oil) terdispersi dalam minyak bakar dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga membentuk emulsi.

Selain itu, DABEX dapat digunakan secara langsung 100 % emulsion maupun dalam bentuk blends/campuran dengan ANFO sampai dengan komposisi DANFO 4 60%. Dengan Gassing sebagai bahan pemeka dari emulsi DABEX memungkinkan dilakukan  pengaturan densitas final produk, tekanan detonasi, kekuatan bahan peledak dan volume gas hasil peledakan.

Dengan adanya kemampuan untuk mengendalikan densitas melalui proses gassing, memungkinkan dilakukan variasi densitas produk akhir campuran emulsi DABEX pada lubang tembak sesuai kebutuhan lingkungan peledakan. Dengan bulk explosives loading strength yang dapat dioptimalkan, maka biaya blasting dapat ditekan seminimal mungkin.

Dengan karakteristik fume hasil ledakan yang sangat baik, variant produk ini sangat cocok digunakan pada operasi tambang bawah tanah maupun permukaan tetapi semua operator peledak harus memastikan terlebih dahulu bahwa ventilasi yang tersedia mencukupi kebutuhan sebelum masuk kembali ke lokasi ledakan.

Menurut Abdul Haris Atbaro, General Manager Divisi Tambang Umum 2 PT DAHANA (Persero), dari sisi ekonomi, penggunaan fuel oil dalam produk ini dapat diganti dengan penggunaan oli bekas penggunaan oli bekas ini memiliki banyak manfaat antara lain menciptakan kemandirian untuk menghasilkan produk berdaya saing, ramah lingkungan, menghemat BBM solar, dan biaya yang dikeluarkan lebih hemat effisien karena biaya pegangkutan dan pengolahan limbah oli bekas akan berkurang.

“Dari sisi sosial, PT DAHANA (Persero) memegang komitmen penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) dengan cara memanfaatkan kembali limbah B3 melalui inovasi produk. Memberikan nilai tambah bagi konsumen melalui pilihan diferensiasi produk,”ungkap Abdul Haris. (YQ)