Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DAHANA, Suhendra Yusuf RPN, menerima rombongan pejabat Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam rangka mendorong kerjasama antara Industri dengan Perguruan Tinggi. Acara diselenggarakan di Kantor Manajemen Pusat DAHANA, Subang, pada hari Kamis, 10 Maret 2022.

 

Dalam sambutannya, Suhendra menyampaikan, ITB merupakan perguruan tinggi tertua di Indonesia yang pada 2020 lalu berumur satu abad. Darinya sudah banyak pemimpin Republik yang dilahirkan, seperti Sukarno dan Habibi. Suhendra pun menyambut hangat kedatangan cendekiawan ITB dan berharap dapat melakukan kerjasama Triplehelix dengan ITB.

 

“Kami berterima kasih atas kunjungannya ke DAHANA, kami berharap kunjungan ini dapat terjalin semacam sinergi dan kolaborasi antara Industri dan Perguruan Tinggi, kami sangat mendorong terjadinya konsep Triplehelix, kami selalu sampaikan kepada pihak pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN, Industri tidak bisa dibiarkan sendiri, regulator harus ada semacam ikatan dengan industri,dan perguruan tinggi kemudian melengkapi semuanya,” ujar Suhendra.

 

Dalam hal ini, Suhendra melanjutkan, DAHANA yang memiliki core business di bidang bahan peledak sedang melakukan pengembangan propelan, yang sudah sampai pada tahap pengujian BGP miniplant pada akhir tahun lalu, ke depan produk ini akan digunakan pada Munisi Kaliber Kecil (MKK).

 

Berdasarkan, Perpres No. 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020-2024, dimana salah satu prioritasnya adalah pembangunan propelan, serta investasi bernilai hampir satu triliun yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan. DAHANA berharap dapat saling bertukar informasi dengan ITB, dan akan meningkatkan kerjasama hingga pertukaran pengetahuan. Kemandirian dan penguasaan teknologi dalam industri harus menjadi prioritas, guna menunjang kemandirian bangsa dalam sektor pertahanan negara.

 

Hal ini disambut baik oleh Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara, pihaknya mengatakan, hingga saat ini, ITB terus berusaha menjalin kerjsama dengan industri tanah air, beberapa keberhasilan sudah didapatkan, dan Suhendra pun berharap, hal tersebut juga dapat dijalin dengan DAHANA.

 

“Kami sangat berharap, kita bisa melakukan kolaborasi, dan memang kami di ITB seringkali berinteraksi dengan industri, kami selalu prihatin kenapa kita selalu impor padahal kita bisa, kalau kita bisa peta-kan kebutuhan DAHANA, kedepannya kita dapat kolaborasikan dengan kemampuan akademisi ITB,” ujar Tatacipta.