PT DAHANA (Persero), BUMN Industri Pertahanan yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru dengan membuat terowongan.  PLTA ini merupakan yang terbesar di Sumatera dengan kapasitas 4 ×127,5 MW dan memiliki nilai proyek hingga USD 1,668 milyar atau sekitar Rp 20 triliun. PLTA Batang Toru berlokasi di Sungai Batang Toru, Desa Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

 

Menurut Setio Budhianto, GM Divisi Kuari & Konstruksi PT DAHANA (Persero), DAHANA mendapat kepercayaan dari Sinohydro Company Ltd, sebagai support explosive yang bertugas untuk membangun terowongan sepanjang 12,5 km yang terbentang dari Desa Sipirok hingga Desa Marancar, Tapanuli Selatan.

 

“Untuk pekerjaan tersebut DAHANA mendukung kegiatan peledakan dengan 4 team peledakan di beberapa face tunnel.  Project yang dikerjakan saat ini merupakan salah satu tunnel terpanjang dan terbesar dengan diameter tunnel 12 m dan panjang tunnel 12.5 km,”  ungkap Setio Budhianto di Jakarta (13/07/21).

 

Team peledakan DAHANA yang dipimpin oleh Site Koordinator Teguh Widodo ini memiliki 21 personel yang terbagi dalam tiga tim, bekerja secara shifting selama 24 jam perharinya. Pada proyek tunneling, tim DAHANA menggunakan bahan peledak Dayagel Extra, Detonator Non Electric Long Periode serta Detonating Cord.  Karena pekerjaan berlangsung secara non-stop, Teguh melakukan pengaturan man-power yang efektif saat bekerja.

 

PLTA Batang Toru nantinya akan memproduksi 4 x 127,5 MW per tahun. Selain itu, dengan PLTA ini, Indonesia dapat mengurangi emisi karbon sebesar 16 megaton pertahun. PLTA Batang Toru juga dapat mengurangi belanja negara Rp 54 triliun setiap tahunnya. Dengan hasil energi yang besar, PLTA Batang Toru hanya membutuhkan lahan seluas 122ha dengan luas bangunan 56 ha.

 

Pembangunan PLTA ditargetkan rampung pada tahun 2026 dan dapat beroperasi melayani kebutuhan listrik di Sumatera serta memperkuat pasokan listrik Jawa-Bali. Pembangunan PLTA Batang Toru diklaim ramah lingkungan, karena target pembangunan adalah untuk turut serta dalam mencegah pemanasan global dengan mengurangi ketergantungan pada energi yang menghasilkan emisi karbon, sehingga dalam prosesnya baik dari perencanaan, pembangunan, hingga operasi, PLTA Batang Toru memenuhi berbagai standar ketat lingkungan.

 

Selain itu, PLTA Batang Toru juga dapat mendukung perekonomian warga setempat serta melestarikan ekosistem, terutama di Daerah Aliran Sungai Batang Toru. PLTA ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2026 dan akan memasok kebutuhan listrik di Sumatera dan dapat memperkuat pasokan listrik di Jawa-Bali.

 

Setio juga berharap agar proses pembangunan PLTA Batang Toru dapat berjalan dengan lancar hingga hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat, dan para pekerjanya selamat hingga pembangunan PLTA Batang Toru rampung.

 

“Kami juga berharap, DAHANA dapat menyelesaikan 12,5 km project tunneling dengan zero accident,” ujar Setio Budhianto.

 

Sementara itu di tempat terpisah, Direktur Operasi DAHANA Bambang Agung menyambut optimis kinerja perusahaan di sektor konstruksi ini.  Menurutnya, PT DAHANA (Persero) memiliki prospek yang sangat terbuka meski keadaan saat ini masih diliputi pandemic Covid-19.

 

“Selain PLTA Batang Toru, DAHANA sedang bersiap untuk menghadapi geliat proyek konstruksi seperti Tol Probowangi di Jawa Timur, Tol Sigli di Aceh, Bendungan Cipanas Sumedang, dan beberapa proyek konstruksi lainnya,” terang Bambang Agung.